Custom Search

Friday, August 15, 2008

Perlunya Studi Penyusunan Model Permintaan dan Penawaran Kayu Bulat

Salah satu masalah utama yang sedang dihadapi oleh Indonesia pada saat ini adalah ketidakmampuan sumberdaya hutan memenuhi kebutuhan bahan baku kayu untuk industri hasil hutan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari ketidaksesuaian antara arah pengembangan industri hasil hutan dengan potensi bahan baku yang dimiliki.

Beberapa kajian untuk mengatasai masalah tersebut telah dilakukan, tetapi sifatnya masih terpisah-pisah, belum bisa digunakan secara kontinyu untuk membantu pengambilan kebijakan dan sulit dilakukan penyempurnaan karena tidak diimplementasikan dalam komputer. Oleh karena itu diperlukan studi tentang penyusunan model permintaan dan penawaran kayu bulat dalam rangka pengembangan industri hasil hutan yang lebih terintegratif dan terimplementasikan dalam komputer, sehingga dapat membantu dengan mudah dan cepat proses pencarian informasi dan pengambilan kebijakan yang terkait dengan masalah tersebut.

Studi ini bertujuan untuk menyusun model penawaran dan permintaan kayu bulat dan mengimplementasikannya pada perangkat lunak komputer, serta memprediksi dan menguji kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dengan melakukan simulasi terhadap variabel-variabel kebijakan dan eksternal. Ruang lingkup kajian dalam studi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu ruang lingkup spasial, ruang lingkup material dan ruang lingkup temporal.

Pendekatan dalam studi ini dilakukan melalui pendekatan sistem. Dalam penyusunan model permintaan dan penawaran kayu bulat dalam rangka pengembangan industri hasil hutan, akan banyak melibatkan pihak yang terkait dan bersifat kompleks. Oleh karena itu pendekatan sistem untuk mengembangkan model permintaan dan penawaran kayu bulat merupakan hal yang sangat tepat. Tahapan pengembangan sistem perangkat lunak pengembangan model permintaan dan penawaran kayu bulat yang dilaksanakan mencakup analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, permodelan sistem, verifikasi dan uji coba serta operasionalisasi.

Jika studi ini berhasil dengan baik, maka akan sangat membantu para pengambil keputusan untuk merumuskan arah pengembangan industri hasil hutan Indonesia dengan tepat. Kelebihan utama dari model yang akan dihasilkan adalah sifatnya yang integratif, pengoperasiannya mudah serta dapat dilakukan updating dengan mudah sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Hasil studi yang akan diperoleh diduga memiliki potensi patent yang baik, mengingat sampai saat ini belum ada model permintaan dan penawaran kayu bulat Indonesia yang diarahkan untuk kepentingan pengembangan industri hasil hutan